Kamis 31 Jan 2013 17:27 WIB

BRI Cetak Laba Rp 18,5 Triliun

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nidia Zuraya
Nasabah mendapatkan pelayanan dari petugas di Kantor Cabang PT Bank Rakyat Indonesia.
Foto: ANTARA/Teresa May
Nasabah mendapatkan pelayanan dari petugas di Kantor Cabang PT Bank Rakyat Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang 2012, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali mencetak kinerja menggembirakan dengan mencatat pertumbuhan laba 22,79 persen lebih tinggi dari 2011. Bank pelat merah ini membukukan laba bersih mencapai Rp 18,5 triliun pada 2012.

Direktur Utama BRI, Sofyan Basir, mengatakan pertumbuhan kinerja tersebut merupakan hasil nyata dari transformasi bisnis BRI, yaitu memperkuat fokus segmen UMKM, dan memperluas jaringan unit kerja dan e-channel, e-banking, dan layanan berbasis IT lainnya. "Kredit BRI total bertumbuh 22,8 persen," kata Sofyan dalam paparan kinerja di Jakarta, Kamis (31/1).

Kualitas kredit, kata Sofyan, juga membaik. Ini terlihat dari rasio kredit bermasalah (NPL) 1,78 persen (gross) per Desember 2012. Ini menurun dari posisi akhir Desember 2011 sebesar 2,30 persen (gross).

Kredit mikro BRI terus bertumbuh sejak kuartal II 2012 mencapai Rp 4,8 triliun. Posisi tertinggi ada di kuartal IV 2012 mencapai Rp 5,73 triliun. Menurut Sofyan, ini adalah pertumbuhan tertinggi, lebih dari dua kali pertumbuhan periode sama pada 2011. Khusus 2013, BRI menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 18-22 persen.

Pertumbuhan outstanding pinjaman BRI diikuti pertumbuhan jumlah nasabah signifikan. Ekspansi kredit mikro BRI mampu merambah pasar baru dan menjangkau lebih banyak nasabah mikro. Terbukti, kualitas kredit mikro BRI per akhir Desember 2012 sekitar 1,09 persen. Dalam lima tahunterakhir, BRI berhasil menjaga NPL (gross) kredit mikro di bawa dua persen.

Jumlah rekening simpanan BRI lebih dari 35 juta rekening. Sumber dana murah masih mendominasi dalam komposisi dana pihak ketiga (DPK). Hingga akhir Desember 2012, CASA BRI terjaga di kisaran 60 persen. Rasio LDR per akhir Desember 2012 tercatat 79,85 persen.

Rasio-rasio keuangan BRI 2012 juga membaik. ROA dan ROE akhir 2012 masing-masingnya 5,15 persen dan 38,66 persen. Sedangkan BOPO sebesar 59,93 persen. Angka ini masih di bawah rata-rata perbankan nasional. Kondisi permodalan cukup kuat, tercermin dari rasio kecukupan modal (CAR) 16,95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement