REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dibandingkan dengan negara Trans Pasific Partnership (TPP), Pemerintah Indonesia lebih mempertimbangkan untuk menjalin kerja sama perdagangan bebas dalam skema Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). RCEP merupakan forum yang digagas antara Asean dengan beberapa mitra seperti Cina, Korea, Jepang, Australia, Selandia Baru dan India.
Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Iman Pambagyo mengatakan, jika Indonesia bergabung dalam RCEP, Indonesia bisa memasuki pasar dengan jumlah 3,3 miliar jiwa. Pasar ini jauh lebih tinggi dibandingkan TPP. Menurutnya, Indonesia jauh lebih siap jika bergabung dalam FTA ini.
"Modal kita untuk masuk relatif lebih mudah," kata Iman aat ditemui di dalam forum Trade Conference 2013 yang membahas mengenai perdagangan bebas dan terbuka, Rabu (30/1). Ditambahkannya, modal Indonesia relatif lebih baik jika bergabung dalam RCEP karena pada dasarnya negara tersebut merupakan mitra utama perdagangan dengan Indonesia.
Pada bulan Februari, 16 negara yang berniat berpartisipasi dalam forum ini bakal bertemu di Bali untuk membahas instrumen yang akan dinegoisasi baik perdagangan jasa maupun barang. Targetnya negoisasi akan selesai pada 2015, setelah pasar Asean Economic Community (AEC) resmi berlaku.