Senin 28 Jan 2013 20:25 WIB

Adira Finance Terbitkan Obligasi Rp 2 Triliun

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Adira Finance
Adira Finance

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Perusahaan pembiayaan PT Adira Dinamika Multifinance, menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap II sebesar Rp 2 triliun. Penerbitan obligasi ini untuk meningkatkan kapasitas pendanaan perseroan.

Direktur Utama Adira Finance Willy Suwandi Dharma mengatakan penerbitan surat utang ini merupakan strategi pendanaan perseroan untuk mendukung pertumbuhan usaha di masa depan. "Kami mempertimbangkan pasar modal saat ini cukup kondusif serta pertumbuhan perusahaan yang cukup baik," ujar Willy di Jakarta, Senin (28/1).

Obligasi diterbitkan sebanyak empat seri, yakni seri A, B, C, dan D. Seri A bertenor 370 hari dengan kisaran kupon obligasi sebesar 6,25-7 persen. Obligasi seri B bertenor 24 bulan dengan kisaran kupon 6,75-7,5 persen. Obligasi seri C bertenor 48 bulan dengan bunga obligasi sebesar 7,25-8 persen. Sedangkan obligasi seri D bertenor 60 bulan dengan kupon 8,25-9 persen. Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sekali.

Penerbitan obligasi berkelanjutan II ini akan semakin memperkuat posisi likuiditas perseroan. Selain mendapatkan pendanaan dari obligasi, perseroan yang membukukan penjualan terbesar dari sepeda motor ini juga mendapatkan pendanaan dari Bank Danamon selaku induk perusahaan. Pada akhir 2012 perseroan mendapatkan pendanaan melalui joint financing sebesar Rp 22,5 triliun.

Perseroan telah menunjuk penjamin dan pelaksana emisi penerbitan obligasi, yakni PT Standard Chartered Securities Indonesis, PT Danareksa Sekuritas, PT Indopremier Securities, dan PT HSBC Securities Indonesia.

Per Desember 2012 perseroan telah membukukan pembiayaan baru senilai Rp 32,4 triliun. Kinerja ini relatif stabil bila dibandingkan dengan pembiayaan tahun sebelumnya.

Penerapan uang muka di perusahaan pembiayaan juga memberikan kontribusi penurunan penjualan tersebut. Namun perseroan optimistis tahun ini pembiayaan bisa mengalami peningkatan. Perseroan menargetkan pembiayaan 2013 naik menjadi Rp 34 triliun.

Meskipun penurunan terjadi pada penjualan sepeda motor di perusahaan sebesar 5 persen, Dewa mengungkapkan hal sebaliknya justru terjadi pada penjualan mobil. Secara nasional penjualan mobil naik 25 persen. Di Adira Finance pembiayaan mobil tumbuh 8 persen.

Ke depan sepeda motor masih akan tetap menjadi tulang punggung perusahaan. Namun demikian perseroan juga akan mendorong pembiayaan kendaraan roda empat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement