REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - PT Pertamina Gas (Pertagas) mencatat kenaikan laba hingga 105 persen di akhir 2012 lalu. Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini mengaku mampu meraih keuntungan hingga 120 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,14 triliun (unaudited). "Net profit di atas target," tegas Presiden Direktur Pertagas Gunung Sardjono pada ROL. Sebelumnya di 2011 lalu, perseroan mencatat laba sebesar Rp Rp 808 miliar.
Peningkatan laba seiring dengan peningkatan pendapatan yang mencapai Rp 3 triliun. Beroperasinya niaga gas baru dari Lapangan Terang Sirasun Batur (TSB) di Kangean Jawa Timur memberi kontribusi pada peningkatan penjualan gas Pertagas. "Meskipun penyaluran dari TSB belum bisa kita serap sepenuhnya tapi sumbangannya cukup signifikan," jelasnya. Saat ini dari total 100 juta kaki kubik (MMSCFD), Pertagas baru menyalurkan 50 persen saja.
Di 2013, Pertagas mengaku masih menargetkan laba di wilayah konservatif, sekitar Rp 1 triliun. Pertimbangan bisnis transportasi gas yang kemungkinan menurun menjadi penyebab. "Tapi revenue kami harapkan naik 10 hingga 20 persen," katanya. Bisnis transportasi gas alam cair (liquified natural gas/LNG) yang baru akan dijajaki diharapkan memberi porsi besar pada pendapatan.
Di tahun ini, Pertagas menganggarkan biaya modal (capital adequacy ratio/capex) sebesar Rp 4 triliun. Biaya ini akan digunakan untuk meneruskan sejumlah proyek mulai dari pembangunan pipa gas Semarang-Gresik, Semarang-Cirebon, Cirebon-Bekasi dan Arun-Belawan.