Ahad 20 Jan 2013 13:51 WIB

Vendor Eropa Lirik PT LEN Kerjakan MRT Singapura

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dewi Mardiani
Rencana MRT di Jakarta.
Foto: matanews.com
Rencana MRT di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Vendor persinyalan asal Eropa, Thales, mengajak bekerja sama pada PT LEN Industri untuk mengerjakan proyek MRT Singapura yang akan digarapnya.

Thales sendiri, ditunjuk sebagai pemenang tender modernisasi sistem persinyalan MRT Singapura koridor North-South Line dan East-West Line.

Menurut Kepala Bagian Hukum dan Humas PT LEN Industri, Wargita, ketertarikan vendor Eropa untuk mengajak PT LEN bekerja sama, berawal pada 2007. Saat itu, LEN dipercaya oleh Siemens untuk membantu mengerjakan proyek modifikasi persinyalan MRT di Stasiun Bishan Singapore.

Pekerjaan modifikasi ini, kata dia, terkait penambahan perangkat PSD (Platform Screen Door) di stasiun yang dijadikan interchange dengan koridor Circle Line yang merupakan koridor baru saat itu. ‘’Ternyata, hasil pekerjaannya sangat memuaskan dan mendapat apresiasi yang tinggi dari LTA (Land Transport Authority) Singapura,’’ ujar Wargita dalam Pers Rilisnya, Ahad (20/1).

Sejak saat itu, sambung dia, tanpa diminta LEN selalu dipromosikan kepada para vendor yang akan mengerjakan proyek terkait persinyalan MRT di Singapura. Salah satunya, Thales.

Thales, kata dia, tertarik untuk melakukan kerja sama dengan LEN untuk lingkup pekerjaan desain perangkat dan pabrikasi perangkat pengontrol persinyalan moderen berbasis teknologi CBTC (Communication Based Train Control). Yakni, menggantikan sistem lama yang sudah terpasang lebih dari 20 tahun.

CBTC, kata dia, merupakan teknologi terkini untuk mengontrol sistem kereta api terutama jenis urban transport seperti MRT. Teknologi ini berdasarkan standard IEEE 1474 yang menggabungkan antara sistem ATC (Automatic Train Control) dan deteksi posisi KA dengan resolusi tinggi berbasis radio. ‘’Teknologi ini, rencananya akan diterapkan juga pada MRT Jakarta,’’ tutur Wargita.

ATC sendiri, lanjut dia, merupakan gabungan dari tiga sistem utama, yaitu ATP (Automatic Train Protection) sebagai sistem pengaman yang menghindarkan dari kejadian tabrakan, ATS (Automatic Train Supervisory) untuk menggantikan posisi PPKA untuk mengatur rute perjalanan secara otomatis, dan ATO (Automatic Train Operation) sebagai pengganti masinis yang mengatur kecepatan kereta pada batas kecepatan yang ditentukan oleh ATP dengan memperhitungkan kenyamanan penumpang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement