Rabu 16 Jan 2013 18:48 WIB

Jakarta Dikepung Banjir, IHSG Justru Menguat

Rep: Friska Yolandha/ Red: Heri Ruslan
Angka pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada layar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta
Foto: Republika/Wihdan
Angka pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada layar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir yang melanda DKI Jakarta rupanya tidak memberikan pengaruh buruk terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Justru sebaliknya, banjir bisa saja memperkuat IHSG.

Analis PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe mengungkapkan banjir Jakarta tidak memberikan pengaruh langsung terhadap pergerakan IHSG. Pada penutupan perdagangan Rabu (16/1) IHSG ditutup menguat 0,23 persen pada level 4.410,23.

"Saya rasa tidak berdampak," ujar Kiswoyo kepada Republika Online. IHSG yang menguat lebih dipengaruhi oleh membaiknya ekonomi di Amerika Serikat (AS). Penjualan di AS mulai mengalami kenaikan yang mengindikasikan ekonomi AS masih hidup.

Pasar modal secara umum tidak terganggu. Yang terganggu akibat banjir adalah distribusi barang. Hal ini menurut Kiswoyo justru berdampak bagus untuk pasar modal. Dengan adanya banjir pemerintah akan meningkatkan perbaikan infrastruktur.

Hal ini berimbas pada peningkatan kinerja dan kualitas perusahaan infrastruktur yang ujungnya memperkuat saham sektor tersebut.IHSG justru lebih terpengaruh dari kenaikan upah minimum provinsi (UMP) atau inflasi.

Penguatan kali ini, kata Kiswoyo, bisa disebabkan oleh kesadaran masyarakat dalam mengantisipasi kenaikan UMP Dan inflasi yang akan datang.Hal senada juga diungkapkan oleh analis Trust Securities Reza Priyambada.

Menurutnya, pasar modal tidak akan terpengaruh oleh banjir yang melanda Jakarta. Saat ini banyak perusahaan sekuritas yang menerapkan sistem online trading untuk memudahkan investor memantau pergerakan saham.

Laju IHSG sepanjang perdagangan Rabu tidak jauh berbeda dengan perdagangan sebelumnya, yakni bergerak landai. IHSG sempat bergerak ke zona merah, namun di akhir perdagangan bertengger di zona hijau.

IHSG menyentuh level tertinggi pada 4.410,96 di jelang akhir sesi kedua dan menyentuh level terendah 4.387,66 di awal sesi kedua. Volume transaksi tercatat sebanyak 11,11 juta lot atau setara dengan Rp 4,36 triliun.Pada perdagangan kali ini IHSG menguat di tengah pelemahan indeks lain seperti indeks Nikkei 225 yang melemah 2,56 persen di level 10.600 dan Hong Kong Hang Seng Index yang melemah 0,1 persen di level 23.356,99.

Pada perdagangan Kamis (17/1) IHSG diperkirakan berada di level support 4.380-4.396 dan resisten 4.418-4.424.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement