Rabu 16 Jan 2013 17:05 WIB

Catatan Suram Migas, 10 Kontraktor Rugi Rp10 Triliun

Ladang Migas
Ladang Migas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sebanyak 10 kontraktor kontrak kerja sama minyak dan gas bumi merugi hingga Rp16 triliun (1,65 miliar dolar AS) selama periode 2009-2012. Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo di Jakarta, Rabu (16/1) , mengatakan kerugian tersebut dikarenakan sumur eksplorasi yang dibor tidak menemukan hasil.

"Itu untuk 22 sumur laut dalam di Indonesia bagian timur," ujarnya yang pada Selasa (15/1) dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Wakil Menteri ESDM menggantikan Rudi Rubiandini.

Kerugian kontraktor tersebut menunjukkan eksplorasi migas membutuhkan biaya besar dengan risiko yang tinggi. "Kalau mengebor terus tidak mendapatkan hasil, ya sudah menjadi risiko kontraktor. Hanya perusahaan dengan dana besar yang berani investasi," ujarnya.

Kontraktor yang terbesar mengalami kerugian adalah ConocoPhillips senilai 310,7 juta dolar AS untuk tiga sumur di tiga blok. Sementara, sumur dengan biaya terbesar yang tidak menemukan hasil adalah Lengkuas-1 di Blok Semai, Papua dengan kontraktor, Murphy senilai 214,6 juta dolar AS.

Perincian kerugian ConocoPhillips sebesar 310,7 juta dolar AS adalah Sumur Kaluku-1 di Blok Kuma, Makassar senilai 149,6 juta dolar AS, Aru-1 di Amborip VI, Papua 57,9 juta dolar AS, dan Mutiara Putih-1 di Arafura, Maluku 103,2 juta dolar AS.

Lalu, ExxonMobil merugi 302,3 juta dolar AS di empat sumur di dua blok. Perinciannya, Rangkong-1 di Blok Surumana, Selat Makassar 50,6 juta dolar AS dan tiga sumur di Blok Mandar, Selat Makassar yakni Kris-1 45,3 juta dolar AS, Sultan-1 109,7 juta dolar AS, dan Kriss Well-1 ST 24,4 juta dolar AS.

Kemudian, Hess di dua sumur di Blok Semai V, Papua dengan total kerugian 222,7 juta dolar AS dengan rincian Andalan-1 164,4 juta dolar AS dan Andalan-2 52 juta dolar AS. Murphy di Sumur Lengkuas-1 Blok Semai II, Papua senilai 214,6 juta dolar AS.

Selanjutnya, Marathon di empat sumur di Blok Pasang Kayu, Selat Makassar senilai 208,7 juta dolar AS yakni Bravo Well 102,7 juta dolar AS, Romeo Well 23,1 juta dolar AS, Romeo B-1 25 juta dolar AS, dan Romeo C-1 57,9 juta dolar AS.

Statoil di tiga sumur di Blok Karama, Selat Makassar senilai 174,1 juta dolar AS dengan rincian Gatot Kaca-1 ST 98,2 juta dolar AS, Anoman-1 43,3 juta dolar AS, Antasena-1 32,6 juta dolar AS.

Tately di dua sumur di Blok Budong-Budong, Makassar senilai 51,5 juta dolar AS terdiri dari KD-1 34 juta dolar AS dan LG-1 17,5 juta dolar AS.

Talisman di Sumur Lempuk-IX, Blok Sageri, Papua 84 juta dolar AS, CNOOC di Sumur Sindoro-1, Blok South East Palung Aru, Kepulauan Aru 50 juta dolar AS, dan Japex di Sumur Banteng-1, Blok dan Buton 31,5 juta dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement