REPUBLIKA.CO.ID, MULIA -- Harga eceran bahan bakar minyak jenis bensin dan solar di Mulia, ibukota Kabupaten Puncak Jaya, Papua, mencapai Rp 150 ribu per liter. Mahalnya harga BBM di pedalaman Papua itu disebabkan terbatasnya transportasi baik melalui udara maupun darat.
Beberapa tukang ojek yang ditemui mengakui terpaksa membeli dengan harga mahal karena susah mendapatkannya. "Kami terpaksa membeli dengan harga tinggi karena diagen sudah tidak ada persediaan," ungkap Umar, salah satu tukang ojek, Rabu (16/1).
Sementara salah satu agen penyaluran BBM yang beroperasi di Mulia yakni agen penyaluran minyak solar (AMPS) Alda Chris Papua secara terpisah mengakui terjadinya kelangkaan BBM akibat keterbatasan angkutan.
Mahalnya harga BBM subsidi di Kabupaten Mappi juga menyentuh Rp 100 ribu per liter. Karena pengangkutan BBM menggunakan pesawat, maka harga jual BBM lebih mahal.