REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Bank Mandiri mempertahankan posisinya sebagai penyalur kredit sindikasi terbesar di Indonesia selama dua tahun sejak 2011. Menurut data Bloomberg, kredit sindikasi yang ditangani Bank Mandiri pada tahun lalu sebanyak 18 transaksi senilai total 1,4 miliar dolar AS atau setara dengan sekitar Rp 13,4 triliun.
Jumlah penyaluran kredit sindikasi tersebut menempatkan Bank Mandiri di posisi teratas daftar 10 besar mandated arranger di tanah air.
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Fransisca Nelwan Mok, menjelaskan salah satu transaksi kredit sindikasi tersebut yakni pembiayaan kepada PT Krakatau Steel (Persero) Tbk untuk pembangunan pabrik Blast Furnace di Cilegon.
Pada transaksi dengan nilai total 450 juta dolar AS tersebut, Bank Mandiri bertindak sebagai mandated lead arranger bersama dengan BNI dan BRI. Nilai pembiayaan Bank Mandiri sebesar 300 juta dolar AS atau setara dengan sekitar Rp 2,95 triliun.
"Penyaluran pembiayaan dengan pola sindikasi efektif untuk mendukung pelaksanaan proyek-proyek besar, khususnya sektor infrastruktur," kata dia dalam keterangannya, Kamis (10/1).
Sejalan dengan pencapaian Bank Mandiri, PT Mandiri Sekuritas --anak perusahaan Bank Mandiri-- juga mempertahankan posisi sebagai penjamin emisi terbesar dan teraktif di Indonesia.
Sebagai investment bank, Mandiri Sekuritas menguasai pangsa pasar penjaminan emisi senilai total Rp 11,456 triliun dari 33 perusahaan di sepanjang 2012. Selain itu, di tahun lalu Mandiri Sekuritas juga turut menangani rights issue Bank Tabungan Negara senilai Rp 1,87 triliun.