Ahad 06 Jan 2013 22:11 WIB

Di 2012, Aset BNI Syariah Capai Rp 10,64 Triliun

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: M Irwan Ariefyanto
BNI Syariah
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
BNI Syariah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Bank BNI Syariah mencatatkan pertumbuhan yang membanggakan di akhir 2012. Anak perusahaan BNI tersebut berhasil mencapai aset Rp 10,64 triliun.

Sementara itu, pembiayaan BNI Syariah mencapai Rp 7,69 triliun dan dana pihak ketiga sebesar Rp 9,16 triliun.

Direktur Utama BNI Syariah, Dinno Indiano mengucapkan rasa syukurnya atas hasil yang diraih BNI Syariah. "Alhamdulillah, dibandingkan tahun lalu, aset tahun ini meningkat sebesar 25 persen, pembiayaan meningkat 44,85 persen dan dana pihak ketiga tumbuh 35,59 persen dengan Net Performing Financing (NPF) tetap terjaga di angka 1,7 persen," ujarnya kepada ROL, Ahad (6/1).

Peningkatan ini, kata Dinno, disebabkan beberapa hal, antara lain berjalannya ekspansi bisnis di cabang-cabang baru, baik ritel maupun mikro. Selain itu, dukungan infrastruktur teknologi dan kantor layanan syariah di cabang-cabang BNI induk turut berperan besar. Masyarakat dapat dengan mudah membuka rekening BNI Syariah di lebih dari 1500 kantor cabang BNI seluruh Indonesia dan bisa  menggunakan e-banking (ATM, internet banking dan sms banking) untuk mempermudah transaksi keuangan nasabah sehari-hari.

Atas layanan tersebut, BNI Syariah mendapatkan 16 penghargaan. Diantaranya yakni Program CSR Peduli Pendidikan untuk Kategori Perusahaan/BUMN dari Menteri Pendidikan dalam Anugerah Peduli Pendidikan 2012, Bank Berpredikat Keuangan Sangat Bagus 2011, Gold Brand Champion of Most Popular Brand dan 1st The Best Sharia Bank untuk kategori CEO, Financial Aspect, Marketing, Good Corporate Governance, Risk Management dan Corporate Communications.

BNI Syariah merupakan anak perusahaan BNI terbesar yang berdiri sejak 19 Juni 2010. BNI Syariah memiliki 235 Outlet di seluruh Indonesia yang terdiri dari 61 Kantor Cabang, 143 Kantor Cabang Pembantu, 9 Kantor Kas serta 22 Mobil Layanan Gerak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement