REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Bank BNI Syariah membukukan aset hingga Rp 10,64 triliun selama 2012. Nilai aset itu tumbuh 25 persen dibanding tahun sebelumnya.
Direktur Utama BNI Syariah, Dinno Indiano mengatakan perseroan menyalurkan pembiayaan hingga Rp 7,69 triliun selama 2012. Pembiayaan itu tumbuh sebesar 44,85 persen. Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp9,16 triliun. "Dana pihak ketiga tumbuh 35,59 persen, " kata dia dalam siaran tertulis Ahad (6/1).
Pembiayaan BNI Syariah mencatat rasio pembiayaan bermasalah atau Net Performing Financing (NPF) tetap di angka 1,7 persen. Peningkatan bisnis perseroan menurut Dinno disebabkan beberapa hal, antara lain berjalannya ekspansi bisnis di cabang-cabang baru, baik ritel maupun mikro.
Selain itu, dukungan infrastruktur teknologi dan kantor layanan syariah di cabang-cabang BNI induk turut berperan besar meningkatkan bisnis perseroan. “BNI Syariah memiliki lebih dari 1500 kantor cabang BNI seluruh Indonesia," ungkapnya.