REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah sepertinya menangkap sinyal positif pada perkembangan harga batu bara. Bahkan, Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini yakin harga komoditas ini akan bersangsur naik di tahun ini.
"Batu bara akan naik karena ini (2012) titik terendah," ujarnya, Jumat (4/1). Ia optimistis harga akan segera kembali normal.
"Amerika sudah keluar budget clip. Eropa pun akan diperkirakan sehat," katanya.
Ia mengatakan membaiknya ekonomi kedua kawasan tersebut akan menstimulus kegiatan ekonomi di Cina yang membutuhkan banyak batu bara dari Indonesia.
Keyakinan serupa juga dikatakannya untuk mineral. Meski jumlah mineral terbatas, ia katakan penggunaan mineral terus meningkat.
"Contohnya besi perlu nikel, emas juga," katanya. Ia mengatakan bisa saja hal ini sudah diantisipasi perusahaan dengan menyiapkan supplai berlebih.
Sebelumnya di 2012 ini, harga batu bara sempat tertekan bahkan mencapai 80 dolar AS per ton. Hal ini terjadi akibat jatuhnya permintaan dari India dan Cina, yang merupakan pasar terbesar batu bara Indonesia.