Rabu 26 Dec 2012 21:17 WIB

Jero Wacik : Harga BBM tidak akan Naik di 2013

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik memastikan tidak ada rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak bersubsidi di tahun 2013.

"Sepanjang tidak ada alasan kuat untuk menaikkan BBM, maka harganya tidak akan naik," kata Jero dalam konferensi pers kinerja satu tahun menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Rabu (26/12).

Dia mengatakan selama ini arus investasi berjalan dengan lancar dan pertumbuhan ekonomi baik. Kenyataan itu yang membuat pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM bersubsidi di tahun 2013.

Jero mempersilakan para pengamat dan analis memberikan pandangan mengenai perlu atau tidaknya kenaikan harga BBM tersebut. Namun pemerintah tetap memegang kebijakan tidak akan menaikkan harga BBM jika tidak ada keadaan genting yang terjadi di Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, penyaluran BBM bersubsidi selama 2012 mencapai 45,27 juta kilo liter (KL), melebihi kuota APBN-P sebesar 40 juta KL. Peningkatan ini terutama disebabkan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor akibat pertumbuhan ekonomi.

Selama 2012 harga BBM tidak naik karena sesuai APBN-P 2012 harga ICP selama enam bulan terakhir 2012 tidak melampaui 15 persen dari asumsi dalam APBN-P sebesar 105 dolar AS per barel.

Kementerian ESDM memperkirakan realisasi penyaluran BBM bersubsidi yang melampaui target membuat realisasi subsidi energi juga melebihi target APBN-P 2012. Karena dari target subsidi BBM sebesar Rp 137,4 triliun diperkirakan realisasinya sebesar Rp 216,8 triliun.

Jumlah tersebut apabila ditambah dengan perkiraan realisasi subsidi listrik sebesar Rp 93 triliun, maka realisasi subsidi energi secara keseluruhan mencapai Rp 309,8 triliun atau sekitar 18 persen dari APBN-P 2012.

Kementerian ESDM memperkirakan subsidi energi tahun 2013 turun menjadi Rp 272,4 triliun. Jumlah itu terdiri dari subsidi BBM senilai Rp 193,8 triliun dan subsidi listrik sebesar Rp 78,6 triliun.

Di 2012, Kementerian ESDM menegaskan penerimaan sektor ESDM mencapai Rp 415,20 triliun lebih besar dibandingkan subsidi energi senilai Rp 309,78 triliun di tahun yang sama. Untuk tahun 2013 diperkirakan subsidi energi sebesar Rp 272,44 triliun dan penerimaan sektor ESDM mencapai Rp 403,36 triliun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement