Rabu 26 Dec 2012 14:03 WIB

BTN Genjot Penyaluran KPR-nya tahun depan

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Citra Listya Rini
BTN
BTN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang memunyai anak emas kredit khusus pemilikan rumah (KPR) menggenjot target penyalurannya tahun depan. Bank plat merah ini membidik pertumbuhan KPR mencapai 30 persen.

"KPR tahun depan kami tingkatkan menjadi 30 persen. Sampai akhir tahun ini, proyeksinya mendekati 25 persen," kata Direktur Utama BTN Iqbal Latanro dijumpai Republika di Jakarta, Rabu (26/12).

Penyaluran kredit BTN tahun ini diperkirakan lebih tinggi dibandingkan data Desember 2011 yang mencapai 23,31 persen.

Meski penyaluran kredit sektor lainnya menurun tahun ini, namun Iqbal optimis KPR tak akan turun. Tahun ini, bank persero cenderung mengalami perlambatan dan penurunan tipis atas penyaluran kreditnya.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution sebelumnya juga mengatakan proyeksi penyaluran kredit perbankan secara nasional sampai akhir tahun adalah 21-22 persen. Angka tersebut turun dari target 22-24 persen.

Penyaluran kredit BTN, kata Iqbal, sama sekali tak mengalami keterlambatan. Capaian kredit BTN, menurutnya, juga tak terpengaruh ketentuan loan to value (LTV) atau pembayaran uang muka perumahan dan kendaraan bermotor.

"Bagi BTN tak berpengaruh, sebab ketentuan uang muka itu tak dikenakan pada calon debitur BTN," katanya. Seperti diketahui, hampir 90 persen debitur untuk KPR BTN tidak sampai ke rumah tipe 70 meter persegi.

Iqbal optimis capaian BTN tahun ini akan melampaui target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2012. Khususnya dari sisi penyaluran kredit, aset, dan laba.

Hingga kuartal III 2012, BTN mencatat perolehan laba bersih hingga Rp 1,02 triliun. Direktur Keuangan BTN, Saut Pardede, sebelumnya memaparkan jumlah ini meningkat 45 persen dibandingkan Rp 704 miliar tahun lalu.

"Laba bersih ini masih didominasi pendapatan bunga yang meningkat dari Rp 5,63 triliun dikuartal III 2011 menjadi Rp 6,73 triliun kuartal III tahun ini," kata Saut.

Sedangkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) BTN juga turun menjadi 2,5 persen pada kuartal III 2012, dibandingkan 3,46 persen periode sama tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement