Ahad 16 Dec 2012 16:44 WIB

Salurkan BBM Bersubsidi, Pertamina Rugi Rp 2 T

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: A.Syalaby Ichsan
Stok BBM habis (ilustrasi)
Foto: Corbis RF
Stok BBM habis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Pertamina mengaku merugi hingga Rp 2 triliun akibat menyalurkan BBM bersubsidi. Biaya yang lebih tinggi untuk menyalurkan BBM public service obliogation (PSO) dibanding Rencana Kerja dan Anggaran (RKAP) perusahaan menjadi penyebab.

Menurut Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya Yuktyanta biaya untuk BBM bersubsidi jauh lebih tinggi dari harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) sebesar 105 dolar AS per barel. "Pokoknya sekitar Rp 2 triliun dari volume sebanyak 45,2 juta kilo liter (kl)," jelasnya, Ahad (16/12).

Kerugian juga didera Pertamina dalam penyaluran LPG 12 kilogram. Bahkan hingga akhir tahun, Pertamina memprediksi bakal rugi hingga Rp 4,6 triliun akibat penyaluran LPG 12 kilogram. 

"Kalau kita naik Rp 2 ribu itu dapat menurunkan sekira sepertiga dari total kerugian untuk tahun depan," katanya. Sementara terkait LPG 3 kg, Pertamina juga mengaku hanya mengalami keuntungan tipis yang belum signifikan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement