Selasa 11 Dec 2012 06:05 WIB

Keuangan Syariah Global Capai 1,8 Triliun Dolar AS

Keuangan Syariah (Illustrasi)
Keuangan Syariah (Illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Aset-aset yang diinvestasikan sesuai dengan hukum Islam atau syariah, secara global diperkirakan akan mencapai 1,8 triliun dolar AS pada 2013, naik 38,5 persen tahun ke tahun, demikian sebuah laporan yang dirilis Senin (10/12).

Laporan Daya Saing Perbankan Islam Dunia 2013 Ernst & Young, mengatakan bahwa 20 bank Islam terkemuka telah mencatat pertumbuhan 16 persen per tahun dalam tiga tahun terakhir.

Arab Saudi muncul sebagai pasar terbesar untuk aset-aset syariah, dengan perkiraan 207 miliar dolar AS pada 2011, menduduki peringkat pertama dalam laporan itu.

Kerajaan ini diikuti oleh Malaysia di peringkat kedua dengan aset syariah sekitar 106 miliar dolar AS, sementara Uni Emirat Arab di peringkat ketiga dengan total aset syariah 75 miliar dolar AS.

Ke-20 bank syariah terkemuka tersebut memegang 57 persen dari total aset perbankan global Islam dan terkonsentrasi di tujuh pasar inti untuk perbankan syariah yang meliputi Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar, Malaysia dan Turki, kata Ashar Nazim, mitra dari Global Islamic Banking Center of Excellence di perusahaan konsultan global dan audit korporasi Ernst & Young.

Pasar keuangan Islam baru yang menjanjikan adalah Mesir dan Libya, kata laporan itu. Keuangan syariah tidak memungkinkan bank untuk beroperasi dengan bunga, tetapi dengan model bagi hasil laba dan rugi sedangkan nasabah dan bank menjadi mitra, bukan pengambil modal dan pemberi pinjaman.

Selain itu, saham perusahaan-perusahaan yang melakukan bisnis tidak sesuai syariah seperti produsen senjata, pornografi, daging babi atau memproduksi dan menjual alkohol dilarang dari setiap dana Islam atau indeks keuangan. 

sumber : Antara/ Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement