REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya Pertamina Hulu Energi (PHE) membuat kesepakatan definitif dengan Anadarko Offshore Holding Company LLC. Kesepakatan yang dibuat dengan perusahaan asal AS itu terkait akuisisi 100 persen saham sejumlah anak usaha Anadarko di Indonesia.
“Mereka antara lain Anadarko Ambalat Limited, Anadarko Bukat Limited, dan Anadarko Indonesia Nunukan Company,” kata Wakil Presiden Korporat Komunikasi Pertamina Ali Mundakir, Senin (10/12).
Ketiga perusahaan itu menguasai sejumlah blok di Kalimantan, seperti Ambalat dan Bukat (33,75 persen) dan Nunukan (35 persen).
Dijelaskan Ali, akuisisi ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mencapai pertumbuhan agresif di sektor hulu.
“Ini membuka akses bagi Pertamina untuk eksplorasi dengan potensi penemuan signifikan di dekat wilayah operasi Pertamina di Bunyu dan Tarakan,” jelasnya.
Langkah ini juga memberikan kesempatan bagi Pertamina untuk meningkatkan kemampuan teknologi operasi //deep water//. Serta sebagai bentuk kontribusi kepada upaya pemerintah dalam membangun wilayah perbatasan negara.
Namun transaksi ini belum efektif sampai sejumlah syarat yang tertuang dalam kesepakatan terpenuhi. Pertamina pun masih belum mau memaparkan berapa nilai investasi.