REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO--Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, optimistis daerah tersebut akan menjadi lumbung sapi di Kawasan Indonesia Timur pada tahun 2013.
Selain bisa memenuhi target populasi sapi yang ditentukan oleh pemerintah pusat sebanyak 199 ribu ekor, kini pemprov Gorontalo menggandeng sejumlah investor untuk pengembangan sapi.
Saat ini, ungkapnya, sudah ada tiga investor yang bersedia mengembangkan produksi sapi di Gorontalo, diantaranya dengan sistem plasma. "Kita tinggal komunikasikan dengan kabupaten kota dalam menyediakan Lahan bagi investor, mereka butuh tempat pembibitan dan pengembangan sapi," lanjutnya.
Selain menggalakkan investasi, pemprov juga ingin mengubah pola pikir peternak, yang hanya memelihara sapi dengan tanpa mengetahui perkembangan teknologi terbaru di bidang peternakan.
Untuk itu, pemprov akan mengajak sejumlah kelompok ternak di Gorontalo untuk melihat dan mempelajari langsung pengembangan sapi Bali di Pasuruan dan Malang, Jawa Timur.
Ia menambahkan, daerah tersebut memiliki potensi besar dalam mewujudkan lumbung sapi, mengingat ada banyak lahan, sumber pakan dan masyarakat yang hobi beternak.
"Kami sudah mengatur sejumlah kawasan pusat sapi di beberapa titik, untuk memudahkan pengawasan dan pembeli bisa langsung memilih sapi yang diinginkannya di kawasan tersebut," lanjut Rusli.
Meski demikian, pemprov mengalami kendala yakni bibit sapi yang masih didatangkan dari daerah lain seperti Sulawesi Selatan. Bahkan pengadaan bibit sapi pada tahun 2012 dari daerah tersebut tidak mencapai target, karena ada masalah dengan pihak kontraktor.