Jumat 07 Dec 2012 13:00 WIB

Anak Usaha Garuda Bakal IPO di Kuartal Tiga 2013

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Fitria Andayani
Garuda Indonesia
Foto: Yogi Ardhi
Garuda Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk  bakal segera melepas anak usahanya untuk melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Perusahaan yang baru melantai di bursa awal tahun 2012 ini merencanakan IPO terhadap PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia di kuartal ketiga 2013 nanti. 

"Kalau terjadi, kita akan menunjuk Mandiri Sekuritas sebagai financial advuisor," kata Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar, Kamis (7/12) malam. Meski demikian, diutarakannya hal ini masih dalam taraf pengkajian lebih lanjut. Dana hasil IPO ini bakal digunakan untuk membangun hanggar di wilayah Makasar dengan dana investasi 50 juta dolar AS atau sekitar Rp 481 miliar.

Sementara itu, Garuda segera menunjuk penjamin  pelaksana emisi (underwriter) terkait penerbitan obligasi di 2013 nanti.  Sebelumnya, Garuda berniat mengeluarkan surat utang sebesar  200 juta miliar dolar AS atau setara dengan Rp 1,98 triliun. "Insya Allah tahun depan sudah ada underwriter," katanya. Ia mengatakan saat ini proses penunjukan masih terus dilakukan.  

Rencana Garuda mengeluarkan obligasi memang sudah beredar sejak Juli lalu. Dana hasil emisi surat utang ini akan digunakan untuk belanja modal (capital expendeture) tahun depan sebesar 200 hingga 400 juta dolar AS. Nantinya Garuda juga akan menggunakan uang itu untuk pembelian pesawat baru. Saat ini Garuda sudah memiliki 92 unit pesawat dan bakal ditambah hingga menjadi 104 pesawat sampai 2015 nanti. 

Dari Januari hingga September 2012, Garuda mencatat peningkatan usaha konsolidasi sebesar 2,39 miliar dolar AS. Terjadi peningkatan 14,4 persen di banding periode yang sama 2011 lalu sebesar 2,08 miliar dolar AS. Garuda membukukan laba operasi sebesar 92,75  juta dolar AS. Terjadi peningkatan 140,4 persen dari sebelumnya 28,6 juta dolar AS. Di kuartal ketiga ini, Garuda mengangkut 14 juta penumpang atau meningkat 20,2 persen dari periode yang sama tahun lalu. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement