Rabu 05 Dec 2012 18:20 WIB

Ini Penggerak Ekonomi Indonesia

Rep: Nur Aini/ Red: Djibril Muhammad
PDB - ilustrasi
Foto: strategydesk.com
PDB - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia diprediksi akan mencapai 6 ribu dolar AS pada 2016 mendatang. Menurut Deutsche Bank hal itu didukung dengan pertumbuhan ekonomi yang berpotensi meningkat hingga dua kali lipat dalam lima tahun ke depan.

Nah, beberapa faktor yang menguatkan PDB Indonesia adalah adalah terus meningkatnya konsumsi dan investasi yang terus bergerak. Bagi, Chief Equity Strategist Deutsche Bank, Heriyanto Irawan, ekonomi Indonesia awalnya digerakkan konsumsi dalam negeri. Namun, pendorong ekonomi kemudian bergeser ke investasi.

"Lonjakan investasi ini terjadi secara merata, mulai dari kebutuhan rumah tangga, barang mewah, hingga jasa perantara serta pada industri berat yang bermodal besar," ungkapnya kepada pers, Rabu (5/12).

Tumbuhnya investasi telah menyebabkan menguatnya tingkat lapangan kerja sekitar 8-9 persen pada kuartal III 2012 di daerah perkotaan. Rata-rata orang Indonesia juga menghabiskan lebih banyak pengeluaran pada barang-barang non-makanan dibandingkan dengan makanan di setahun terakhir. 

Hal ini menunjukkan para konsumen semakin mengejar barang yang lebih mewah seiring dengan semakin besarnya penghasilan mereka. Penduduk berpenghasilan menengah berpotensi meningkat hingga 200 juta pada 2016.

Hal ini dapat membantu memastikan momentum yang kuat di balik perubahan perilaku konsumsi. "Perubahan demikian mengundang lebih banyak pengembangan bisnis dan investasi baru, yang kemudian akan membuka lebih banyak lapangan kerja dan meningkatnya daya beli konsumen. Inilah yang kami lihat sebagai siklus yang positif," sebut Irawan.

Industri perbankan juga dapat membantu mendorong pertumbuhan. Dua dari tiga kredit yang diberikan bank adalah pinjaman yang diberikan kepada para pelaku bisnis, bukan pada para konsumen. Hal ini memastikan perluasan dari sisi pasokan tidak ketinggalan oleh lonjakan kebutuhan konsumen yang kuat.

Untuk mencapai PDB per kapita yang tinggi, Irawan menilai lingkungan investasi harus tetap kondusif. "Kami tetap optimis dengan pertumbuhan pendapatan Indonesia," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement