REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membaiknya ekonomi global akan berdampak pada perbaikan ekonomi negara-negara berkembang.
Salah satu indikatornya adalah menguatnya nilai mata uang negara berkembang terhadap dolar dan euro, termasuk rupiah.
Tahun depan diperkirakan akan menjadi tahun pemulihan negara-negara terhadap krisis global. Membaiknya krisis membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan euro akan ikut mengalami pemulihan.
Redanya krisis Euro akan menyebabkan aliran modal datang ke negara-negara berkembang. Standard Chartered memperkirakan rupiah akan menguat di angka Rp 9.200-9.300 per akhir tahun 2013.
"Dan ini dimotori oleh mata uang Cina," ujar Ekonom Senior Standard Chartered, Fauzi Ichsan, Rabu (5/12).
Sepanjang 2012 neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit akibat melemahnya ekspor. Hal ini mengakibatkan nilai komoditas anjlok sehingga perusahaan-perusahaan komoditas mengalami penurunan profit.
Namun demikian Fauzi memprediksi ekonomi Indonesia akan meningkat lebih baik seiring dengan membaiknya ekonomi global. Hal ini akan berimbas pada perbaikan nilai ekspor dan peningkatan neraca perdagangan.