Senin 03 Dec 2012 23:24 WIB

Tahun Depan, Perbankan Syariah Diproyeksi Tumbuh 40 Persen

Rep: Friska Yolandha/ Red: Chairul Akhmad
Perbankan Syariah
Perbankan Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan perbankan syariah pada 2013 akan berada pada kisaran 40 persen.

Deputi Direktur-Kepala Divisi Riset Departemen Perbankan Syariah BI, Nasirwan Ilyas, mengatakan pertumbuhan perbankan syariah sepanjang 2012 mengalami perlambatan.

Bila dilihat dari pertumbuhan aset, per pekan ketiga November hanya tumbuh sekitar 20,2 persen bila dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Posisi aset sampai saat ini adalah Rp 174,8 triliun. "Padahal, pertumbuhan aset 2011 mencapai 49 persen," katanya, Senin (3/12).

Hal serupa juga dialami oleh dana pihak ketiga (DPK). Per pekan ketiga November DPK perbankan syariah adalah Rp 135,9 triliun. Nilai ini tumbuh hanya 17,9 persen bila dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Sepanjang 2011 pertumbuhan DPK mencapai 38,8 persen.

Hal serupa juga terjadi pada pembiayaan yang tumbuh 34,5 persen menjadi Rp 138,2 triliun. Tahun lalu pembiayaan bisa tumbuh hampir 51 persen.

Menurut Nasirwan, pangsa pasar syariah baru 4,32%. Dia berharap target //market share 2013 yang sebesar lima persen bisa dicapai pada awal tahun depan, meskipun seharusnya pangsa pasar tersebut sudah harus dicapai pada 2008.

Di sisi lain, tingkat efisiensi perbankan syariah dari tahun ke tahun cenderung membaik. Rasio biaya operasional (BOPO) per Oktober 2012 naik menjadi turun menjadi 82,88 persen dari 85,6 persen per akhir tahun lalu.

Sedangkan ROA rata-rata meningkat menjadi 2,11 persen bila dibandingkan akhir tahun lalu, yaitu 1,79 persen. "Perbaikan kualitas ini disebabkan oleh penurunan rata-rata biaya dana dan //overhead," kata Nasirwan.

Dengan rasio di atas, ia optimistis perbankan syariah bisa tumbuh secara moderat 40 persen atau mencapai total aset Rp 250 triliun. Sedangkan untuk akhir tahun Bank Indonesia optimistis perbankan syariah bisa mencapai target aset Rp 200 triliun dengan tantangan dan hambatan yang ada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement