Sabtu 01 Dec 2012 23:34 WIB

BNI Syariah Targetkan Kenaikan 100 Persen Hasanah Card

Rep: Agus Rahardjo/ Red: M Irwan Ariefyanto
Petugas melayani nasabah di BNI Syariah, Jakarta.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Petugas melayani nasabah di BNI Syariah, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sejak menggarap sektor pendidikan untuk layanan kartu kredit syariah Hanasah Card, Bank Nasional Indonesia (BNI) Syariah optimistis pengguna Hanasah Card maju pesat. Pasalnya, sejak menawarkan produk biaya pendidikan dengan kartu kredit, kenaikan pengguna Hanasah Card meningkat 3 kali.

Desember 2011 lalu, pengguna Hanasah Card hanya sekitar 53 ribu. Namun, hingga awal Desember tahun ini, jumlah pengguna Hasanah Card telah mencapai 146 ribu. Jumlah itu sudah jauh melampaui dari target awal BNI Syariah. Bahkan, hingga akhir tahun nanti, jumlah pengguna Hanasah Card diproyeksikan mencapai 157 ribu pengguna. Berdasar capaian itu, Kepala Divisi Pembiayaan Hasanah Card, J. Mahameru menargetkan kenaikan jumlah pengguna Hanasah Card sebesar 250 ribu kartu. "Melihat besarnya ekspektasi, kita targetkan pengguna kartu sebanyak 250 kartu," kata Mahameru pada Republika, Sabtu (1/12).

Untuk capaian pendapatan cicilan kartu, Mahameru menargetkan Rp. 600 miliar. Sebab, tahun ini besar pendapatan dari cicilan kartu kredit sudah mencapai Rp. 312 miliar. Padahal, BNI Syariah hanya menargetkan Rp. 278 miliar untuk pendapatan ini. Jumlah itu diproyeksikan akan mencapai Rp. 350 milliar hingga akhir tahun nanti.

Kenaikan pesat pengguna Hasanah Card tahun ini, menurut Mahameru dipicu ekspektasi masyarakat terhadap produk pendidikan. Pasalnya, Hanasah Card saat mengeluarkan program belajar ke luar negeri. Produk ini merupakan kerjasama BNI Syariah dengan International-Britain Education Center. Dengan Hanasah Card, memudahkan studi di Eropa, hingga program 'homestay' di Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement