REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Rusia akhirnya kembali membuka keran impor daging sapi maupun domba dari Inggris. Kesepakatan ini merupakan akhir dari blokade 16 tahun yang dilakukan Moscow terhadap London. Sebagai catatan, pada 1996 Rusia menghentikan impor daging sapi maupun domba karena kekhawatiran akan penyakit sapi gila.
"Suplai daging kembali berlanjut setelah terhenti cukup lama. Ini peristiwa yang penting," kata Juru Bicara Lembaga Pengawas Kesehatan Hewan dan Tumbuhan Rusia Alexei Alekseyenko kepada AFP, akhir pekan lalu. Kesepakatan ini dinilai akan segera disikapi petani Inggris dengan menggenjot produksi sapi maupun domba.
Pengumuman ini hadir pascakedatangan Kepala Lembaga Pengawas Kesehatan Hewan dan Tumbuhan, Rusia Sergei Dankvert sehari sebelumnya dengan pejabat peternakan Inggris Nigel Gibbens. Meski begitu, Alekseyenko mengatakan terlalu dini untuk berbicara terkait volume perdagangan di antara kedua negara.
Menteri Lingkungan Hidup Inggris, Owen Paterson mengatakan produk makanan asal Inggris telah diakui di seluruh dunia. Hal ini tak lepas dari bahan-bahan yang berkualitas, standar produksi yang ketat dan faktor-faktor lainnya.
Kesepakatan ini, kata Owen, merupakan bukti lanjut kepercayaan dunia internasional terhadap produk makanan yang ditawarkan Inggris. Owen memprediksi, ekspor produk makanan dari Inggris akan mengalami peningkatan beberapa tahun mendatang.
Untuk tahun ini, nilai ekspor telah mencapai 10 miliar pound atau sekitar Rp. 153,7 triliun. Pemerintah, ujar Owen, akan terus meningkatkan angka ini dengan membuka pasar baru di mancanegara.