Jumat 23 Nov 2012 22:57 WIB

Sukuk Jadi Primadona Asia

Rep: Friska Yolandha/ Red: Chairul Akhmad
Sukuk (ilustrasi).
Foto: alhudacibe.com
Sukuk (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA – Obligasi syariah terbukti sangat populer di Asia. Tahun ini saja jumlah sukuk yang diterbitkan di Asia berkontribusi 40 persen dari total penerbitan sukuk global.

Obligasi syariah Asia telah menembus angka 17 miliar dolar AS. Sedangkan penerbitan sukuk global mencapai 43 miliar AS.

Obligasi syariah populer di kalangan investor Timur Tengah. Ini menjadi peluang besar bagi perusahaan Asia untuk memperoleh pendanaan.

Sukuk milik Noble Group Singapura adalah yang terbaru yang diterbitkan di Asia. Perusahaan penyedia sumber daya alam ini menerbitkan sukuk untuk kebutuhan pembiayaan.

Perusahaan penyedia komoditas perdagangan ini menerbitkan sukuk senilai 300 juta ringgit dengan tenor dua tahun dan tingkat keuntungan 4,22 persen per tahun.

Ahli keuangan mengatakan sukuk merupakan bentuk alternatif yang bisa menarik investor, terutama dari Timur Tengah. Sukuk berbeda dengan obligasi karena sukuk harus mematuhi hukum dan syariat Islam.

Syariah melarang pembayaran tetap atau mengambang atau penerimaan bunga tertentu atas pinjaman uang. Syariah juga melarang investasi bisnis yang berhubungan dengan minuman beralkohol dan judi karena bertentangan dengan prinsip Islam.

Head Financial Market di Standard Chartered Bank, Lenny Feder, mengungkapkan obligasi syariah sangat unik dan orang sangat percara dalam struktur sukuk. "Saya rasa ada banyak kepentingan dan orang sangat percaya dalam struktur sukuk," kata Feder, Jumat (23/11).

Malaysia masih menjadi pusat destinasi keuangan syariah Asia. Lebih dari 70 penerbitan sukuk dengan nilai lebih dari 15 miliar dolar AS berasal dari negara ini. Dengan bank dunia yang mengharapkan aset global syariah tumbuh menjadi 1,3 triliun dolar AS tahun ini, maka akan sulit bagi emiten untuk mengabaikannay.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement