REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Sebagai bagian dari sinergi antar BUMN, PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) – BUMN pupuk, melalui akuisisi akan melepas salah satu anak perusahaannya pada tahun ini.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Arifin Tasrif, Ahad (18/11) mengatakan, “PT Pertamina akan mengakuisisi PT Rekayasa Industri salah satu anak perusahaan PT Pupuk Indonesia. Saat ini due dilligence (uji tuntas-red) sedang dalam proses.”
Menurut Arifin, akusisi PT Rekayasa Industri (Rekin) merupakan bagian dari sinergi antar BUMN. “Proses akuisisi ini kita harapkan bisa selesai pada Desember tahun ini,” ujarnya.
Bagi PT Pupuk Indonesia yang sebelumnya bernama PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), PT Rekayasa Industri adalah salah satu dari tujuh anak perusahaan yang ada. Yaitu PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), PT Petrokimia Gresik (PKG), PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), PT Pupuk Kujang, dan PT Mega Eltra.
Sebagai salah satu anak perusahaan PT Pupuk Indonesia, PT Rekin yang berdiri 12 Agustus 1981 bidang usahanya meliputi usaha rancang bangun, pengadaan, konstruksi dan uji coba operasi EPCC pada industri-industri seperti migas, panas bumi, kilang, petrokimia, mineral, pengelolaan lingkungan, dan infrastruktur.
Selain itu perusahaan ini juga menyediakan jasa untuk studi kelayakan proyek atau pabrik dan perawatan pabrik. Dengan kemampuan yang dimiliki PT Rekin menurut Arifin Tasrif, perusahaan ini bisa memperkuat kompetensi Pertamina dalam pengembangan bisnis minyak dan gas.
“Selama ini PT Rekayasa Industri telah terbukti kemampuannya membangun pabrik pupuk dan ke depan akan menangani rancang bangun proyek migas,” tambahnya.