REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Didera rugi berkepanjangan, Suzuki akhirnya menyerah. Otomotif Jepang itu menutup bisnisnya di Amerika Serikat sekaligus mengajukan permohoan pailit.
Perusahaan, seperti dilansir Japan Today, Selasa (6/11)., menyebut permintaan kecil terhadap mobil kecil di pasar AS dan pelemahan nilai tukar yen sebagai biang keladi. American Suzuki Motor Corp (ASMC) menungkapkan berhutang US$ 346 juta.
Meski menghentikan bisnis mobilnya, Suzuki akan terus menjual sepeda motor, kendaraan seluruh medan dan produk pendukung kapal seperti motor tempel.
Pada 2011, Suzuki menjual sekitar 26 ribu unit kendaraan di AS, angka penjualan terkecil produsen otomotif Jepang lain seperti Toyota, Nissan dan Honda.
Meski menutup bisnis mobilnya, mereka menyatakan akan terus menjual sepeda motor, kendaraan semua medan, dan produk pendukung kapal seperti motor tempel.
"ASMC tak mampu mempertahankan kemampuan menghasilkan keuntungan dalam bisnis mobil," ungkap perusahaan dalam pernyataan resminya.
Saat ini, Suzuki yang mempekerjakan 365 orang menyatakan menghadapi kesulitan dari nilai tukary yen yang tinggi atas dolar dan perlemahan permintaan mobil kecil di pasar AS.