Selasa 06 Nov 2012 09:36 WIB

OJK: Ekonomi Indonesia Butuh BMT

Rep: Yulianingsih/ Red: Hafidz Muftisany
Baitul Mal wa Tamwil (BMT)
Foto: Republika/Aditya
Baitul Mal wa Tamwil (BMT)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGAKARTA -- Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia,  Mulyaman D. Hadad  mengatakan bahwa posisi BMT dari tahun ke tahun akan menjadi amat penting bagi perekonomian Indonesia.

Pasalnya banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengakses lembaga keuangan. Hal ini kata dia, merupakan celah penting bagi BMT untuk membantu peningkatan kesejahteraan mereka.

“Peran BMT sebagai lembaga  islam dalam ekonomi ini, sekaligus juga menegaskan bahwa yang namanya memperjuangkan syariah bisa dilakukan di bidang ekonomi," terangnya.

Sementara itu Ma’ruf Amin,  Ketua Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI dalam kesempatan yang sama menjelaskan, dalam UU Koperasi yang baru peran dan fungsi BMT belum begitu jelas, sehingga membutuhkan regulasi baru maupun regulasi penjelas guna menjamin keberadaan BMT dalam perekonomian nasional. 

Selain itu kata dia, juga dibutuhkan peningkatan peran BMT di masyarakat dengan memperbesar  share ekonomi syariah, meningkatkan kapasitas SDM, dan menguatkan dengan regulasi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement