REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pada rapat kerja terbatas Kementerian Pekerjaan Umum, Menteri PU, Djoko Kirmanto meminta jajarannya memercepat penyerapan anggaran yang ada. Sebab, progres penyerapan PU masih 58 persen.
Menurut Djoko, angka 58 persen merupakan penyerapan setelah ada tambahan dari APBN-P. Namun, penyerapan dari DIPA asli PU mencapai 67,z persen. Penurunan penyerapan tersebut karena ada pennyerapan nol persen pasca masuknya DIPA yang baru.
"Sebab ada DIPA yang baru masuk akhir-akhir ini sebesar 13 triliun, penyerapannya praktis nol persen," kata Djoko Kirmanto usai membuka Rakertas di Kementerian PU, Selasa (30/10).
Djoko menambahkan, pihaknya sengaja mendatangkan seluruh kepala balai untuk wilayah Indonesssia barat pasalnya, waktu yang dimiliki PU hanya tinggal 2 bulan lagi. Artinya, dalam 2 bulan PU harus memercepat penyerapan 31 triliun anggaran yang masih ada.
Selain itu, anggaran PU untuk tahunn 2013 lebih tinggi dibanding 2012 lalu. Untuk itu, PU harus segera berbenah untuk menyiapkan proyek-proyek yang didanai. Rencananya, dalam Rakertas kali ini juga akan dibahas penyiapan proyek untuk tahun depan. Djoko berharap, November sudah mulai menyiapkan, dilanjutkan pengumuman lelang, pelaksanaan tender-tender.
"Kontrak ditandatangani setelah masuk anggaran baru," tambah dia.
Anggaran PU tahun 2012 sebesar Rp. 75 triliun. Selama 10 bulan belakangan, PU telah menggunakan anggaran untuk realisasi proyek sebesar Rp. 42,2 triliun. Artinya, hanya 57,48 persen dari seluruh anggaran yang sudah diserap. Masih ada sekitar Rp. 33 triliun yang belum dicairkan. Padahal target PU untuk penyerapan anggaran sebesar 74,8 persen.