Senin 15 Oct 2012 17:56 WIB

Fokus Lembaga Syariah di Sektor Riil Masih Kecil

Rep: Friska Yolandha/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Perbankan Syariah
Perbankan Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES) menilai perbankan syariah kurang fokus pada sektor riil. Selama ini dalam menguasai pasar sektor riil belum sepenuhnya dikuasai oleh lembaga keuangan syariah.

Keuangan syariah baru bermain di sektor jasa dan perdagangan. Sementara pembiayaan pertanian dan perkebunan nilainya masih sangat kecil. Padahal dua sektor ini sangat dekat dengan sektor ril dan belum sepenuhnya dikelola oleh bank syariah.

"Risiko pembiayaan ke sektor ini cukup besar, namun korelasinya ke sektor ril sangat dekat," ujar Direktur PKES, Ikhwan Ridwan, dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (15/10).

Ia menilai bank syariah memerlukan instrumen berupa subsidi pembiayaan pertanian dan perkebunan agar pembiayaan dan produk-produknya bisa terserap di masyarakat. Dengan subsidi itu, saat menyalurkan dana maka bank syariah memiliki pejamin atau asuransi untuk proteksi ketika terjadi risiko dalam pembiayaan.

Selain fokus pada sektor ril, PKES juga meminta lembaga keuangan syariah  memberikan pelayanan maksimal kepada konsumen. Jika syariah ingin menang bersaing dalam merebut pasar, maka industri harus lebih dekat dengan pasar. "Syariah harus berani menjemput bola," kata Ikhwan.

Berdasarkan data yang ada di Bank Indonesia, pembiayaan perdagangan menyumbang kontribusi cukup besar di pembiayaan perbankan syariah, yaitu Rp 11,055 triliun. Sedangkan penyaluran pembiayaan pertanian hanya Rp 2,36 triliun. Sedangkan pembiayaan terbesar disalurkan ke lain-lain sebesar Rp 53,9 triliun dan jasa dunia usaha sebesar Rp 31,7 triliun. Total pembiayaan perbankan syariah sendiri hingga Agustus 2012 mencapai Rp 124,95 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement