Kamis 11 Oct 2012 19:47 WIB

Pertumbuhan Kredit Agustus 2012 Melambat

Rep: Nur Aini / Red: Chairul Akhmad
Pertumbuhan kredit (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan
Pertumbuhan kredit (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pertumbuhan kredit perbankan pada Agustus 2012 tercatat sebesar 23,6 persen menjadi Rp 2.110 triliun.

Angka pertumbuhan tersebut menurun dibandingkan Juli 2012 yang mencapai 25,2 persen. 

Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, mengatakan pelambatan pertumbuhan kredit terutama terjadi pada kredit modal kerja.

Pertumbuhan kredit modal kerja sebesar 23,2 persen, turun dari Juli 2012 sebesar 27,3 persen. “Kredit konsumsi tumbuh relatif stabil sebesar 19,9 persen, sementara kredit investasi tumbuh cukup tinggi sebesar 29,8 persen,” ujarnya, Kamis (11/10). 

Pertumbuhan kredit modal kerja paling menurun di antara semua komponen kredit. Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah, mengatakan pelambatan kredit modal kerja disebabkan adanya kecenderungan korporasi lebih berhati-hati dalam mengambil kredit. “Itu dari pengamatan yang terjadi di bank-bank besar terutama di 14 bank besar,” ujarnya. 

Korporasi yang menahan mengambil kredit terutama yang bergerak di bidang ekspor-impor. Meski demikian, kredit investasi tetap tumbuh pesat. Bank sentral memperkirakan hingga akhir 2012 kredit akan tumbuh di kisaran 23-25 persen.  

Pertumbuhan kredit valuta asing (valas) pada Agutus 2012 lebih lambat dari kredit rupiah. Namun, angka pertumbuhannya hanya berbeda tipis yakni 23,8 persen untuk kredit rupiah dan 22,6 persen untuk kredit valas.

Dari nilainya, kredit valas hanya mencapai 16 persen dari total kredit perbankan atau senilai Rp 400,6 triliun. Kredit konsumsi, diakui Halim masih tumbuh stabil meskipun sudah ada aturan Loan to Value (LTV). Dampak dari aturan LTV ternyata tidak menurunkan kredit konsumsi terutama Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) di semua bank. “Dampaknya tidak merata,” ujarnya. 

Perbedaan dampak tersebut diprediksi karena lokasi properti yang ditawarkan bank. Kalau lokasinya menarik, nasabah tetap beli. Karena itu, kredit properti untuk rumah di jenis di atas 70 meter persegi masih tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement