Senin 08 Oct 2012 23:30 WIB

Menteri ESDM: Ekspor Gas Bisa Berkurang

Menteri ESDM Jero Wacik
Foto: Republika/Wihdan
Menteri ESDM Jero Wacik

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, Pemerintah akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan gas dalam negeri dari pada ekspor, agar penyediaan energi dapat mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional.

"Konsekuensi dari rencana tersebut, jumlah gas yang diekspor bisa berkurang apabila produksi gas dalam negeri tidak bisa ditingkatkan," katanya seusai menjalankan sembahyang Pepranian di Pura Tuluk Biyu Batur, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Senin (8/12).

Rencana tersebut, katanya, akan dijelaskan dan dipaparkan kepada industri dan pelaku pasar gas di Asia-Pasifik, dalam konferensi gas internasional di Bali pada Selasa (9/10).

Ia menjelaskan, kebutuhan gas nasional sebagai sumber energi meningkat tajam, karena dua hal yaitu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif bahkan bisa mencapai lebih enam persen setahun, serta rencana pengalihan sumber energi utama dari minyak ke gas.

"Selama ini kita banyak menggunakan minyak, sehingga cadangannya menipis dan harganya makin mahal, tetapi ke depan kita akan mengutamakan penggunaan gas, karena cadangan gas yang masih besar, harga lebih murah dan ramah lingkungan," katanya.

Ketika ditanya berapa persen pengurangan ekspor gas sebagai dampak dari rencana tersebut, Menteri mengatakan masih harus dihitung.

Namun Ia mengatakan, ekspor gas bisa dipertahankan kepada negara-negara importir dari Indonesia selama ini, dengan syarat negara-negara tersebut bersedia berinvestasi pengadaan energi alternatif di Indonesia, seperti pengembangan sumber energi angin, panas bumi, tenaga air, tenaga surya, dan lain-lain.

Apabila sumber energi dalam negeri bisa dipenuhi dari energi alternatif tersebut, maka gas produksi nasional bisa diekspor, katanya.

Menteri menjelaskan, forum konferensi dan ekspo gas yang akan berlangsung di Bali, akan dimanfaatkan untuk menjelaskan rencana pemerintah tersebut, dengan harapan pasar akan memahaminya dan tidak menimbulkan gejolak ketika rencana tersebut dilaksanakan.

Konferensi dan ekspo tersebut akan dihadiri 15 negara produsen dan konsumen gas di Asia-Pasifik, dan forum itu akan dimanfaatkan untuk membahas masa depan konsumsi dan pengelolaan gas di kawasan tersebut.

Sementara itu, Sembahyang Pepranian merupakan upacara ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dengan mempersembahkan hasil bumi, yang dilaksanakan sekali setahun pada saat bulan purnama penuh.

Menteri mengatakan, sudah sejak lama dirinya berencana untuk sembahyang di pura tersebut serta tiga pura lain di Batur, yaitu Pura Bukit Mentik, Pura Ulun Danu dan Pura Alasarung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement