Kamis 04 Oct 2012 21:01 WIB

Bank Mandiri Dorong KUR ke Industri Hulu

Rep: Nur Aini / Red: Chairul Akhmad
Bank Mandiri (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/WIHDAN
Bank Mandiri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Mandiri mendorong penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke industri sektor hulu. Sebelumnya, sektor perdagangan mendominasi penyaluran KUR Bank Mandiri. 

Direktur Commercial and Business Banking Bank Mandiri, Sunarso, mengatakan sektor hulu yang menjadi pasar baru KUR tersebut seperti pertanian dan industri kecil pengolahan bahan baku menjadi barang setengah jadi.

“Kami dorong ke sektor hulu supaya pelaku-pelaku UMKM memiliki fixed asset (aset tetap), “ ujarnya, Kamis (4/10). 

Hingga September 2012, penyaluran KUR Bank Mandiri mencapai Rp 2,7 triliun. Tahun ini, Bank Mandiri akan menyalurkan KUR hingga Rp 3,5 triliun. Kredit tersebut disalurkan ke 198 ribu debitur. 

Sunarso mengaku lebih selektif dalam menyalurkan KUR. Rasio kredit bermasalah (NPL) KUR pun terjaga di level 1,6 persen. Debitur KUR Bank Mandiri sebagian besar berada di wilayah Jawa Timur, Jawa Barat, dan Pulau Sumatera.  

Untuk memenuhi target penyaluran KUR 2012, Sunarso mengaku sudah mengantongi sekitar 500 nama calon debitur baru. “Kekurangan Rp 800 miliar dari target KUR akan terkejar dalam tiga bulan ini,” ujar dia.  

Persaingan dalam industri penyaluran kredit mikro, diakui Sunarso sudah cukup ketat. Namun, peluang di pasar mikro Tanah Air dinilainya masih cukup besar. “Kami harus disiapkan jaringan, sistem, dan orang-orang yang paham pada sektor UMKM ini,” ujarnya.

Bank Mandiri telah memiliki 273 jaringan business banking dan 2.000 unit mikro. Adanya persaingan dalam penyaluran kredit mikro dinilai Sunarso justru akan menguntungkan nasabah. Pasar akan menuntut bank penyalur kredit mikro lebih efisien. Dengan demikian, bunga kredit mikro akan menjadi lebih rendah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement