REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan optimistis investor bisa membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, meski saat ini masih ada sedikit permasalahan.
"PLTU akan dibangun di negeri sendiri sehingga akan lebih mudah. Jika masih ada masalah sedikit maka masyarakat perlu diberikan pemahaman," katanya di Pekalongan, Rabu (3/10).
Menurut dia, proyek pembangunan PLTU di Batang nantinya memberikan kestabilan pasokan listrik di Pulau Jawa dan akan meningkatkan kesejahteraan masayarakt di Jawa Tengah. "Jika ketersediaan pasokan listrik lancar maka industri akan tumbuh dan berkembang pesat di daerah itu sehingga semua pihak kami harapkan mendukung proyek PLTU tersebut," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo mengatakan bahwa saat ini Pemprov masih menyempurnakan permohonan izin analisis dampak lingkungan (amdal) untuk proyek PLTU di Kabupaten Batang. "Saya telah 'wanti-wanti'(berpesan, red) jangan salah menganalisis amdal karena hal ini merupakan proyek besar," katanya.
Ia menilai proses pembangunan PLTU hingga kini masih berjalan dengan baik dan sesuai aturan amdal sehingga proyek tersebut masih tetap berjalan.
"Oleh karena itu, kami meminta semua pihak bisa menahan diri dan memberikan dukungan terhadap terlaksananya pembangunan PLTU di Batang. Jika PLTU jadi dibangun maka investasi di Jawa Tengah akan hebat karena investor akan datang sendiri ke daerah setempat," katanya.
Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo, mengatakan bahwa PLTU di Desa Karanggeneng, Kecamatan Kandeman merupakan proyek negara sehingga semua aparat mengamankan proyek itu. "PLTU adalah proyek besar negara sehingga perlu ada dukungan dari semua pihak, termasuk aparat negara," katanya.