REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pembatasan premium bersubsidi oleh pemerintah sejak awal September lalu nampaknya belum berpengaruh pada operasional Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) di Yogyakarta. Pasalnya, hampir sebagain besar SPBU di Yogya masih melayani konsumen hingga malam hari.
Seperti halnya SPBU di Jalan Lowano Wirosaban, Yogyakarta. SPBU ini hingga Kamis sore kemarin masih melayani konsumen yang antre di stasiun BBM tersebut. "Belum ada pengaruhnya Mbak. Kalau pas ramai banget ya memang habis, itupun sudah malam. Tetapi kalau biasa ya semua terlayani," terang Is Budiyanto, seorang petugas SPBU di Lowano Yogyakarta, Kamis (13/9).
Menurutnya, stok BBM di SPBU tersebut setiap hari sekitar 16 ribu kiloliter. Stok tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang datang.
Ketua DPD Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Provinsi DIY, Siswanto mengatakan, pengurangan kuota BBM bersubsidi per 1 September lalu memang belum berpengaruh pada SPBU di Yogyakarta. "Kalau sekarang belum berpengaruh, kemungkinan ada pengaruhnya pas akhir bulan," tandasnya.
Diakuinya, pengurangan kuota BBM dilakukan pertamina sebanyak 11 persen dari kuota sebelumnya. "Jika satu SPBU satu bulan memperoleh 33 tangki maka dia hanya akan dapat 30 tangki," jelasnya.