Senin 10 Sep 2012 19:31 WIB

Bukit Asam Setop Eksplorasi

Tambang batu bara Bukit Asam
Tambang batu bara Bukit Asam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Perusahaan Tambang Bukit Asam Tbk (PTBA) tidak akan melakukan aktivitas eksplorasi sumber daya selain area yang telah memperoleh izin eksploitasi dalam enam bulan ke depan atau hingga Maret 2013. "Eksplorasi yang dilakukan saat ini, hanya meningkatkan kepastian sumber daya bukan untuk pencarian cadangan baru," tutur Direktur Utama PTBA Milawarma di Jakarta, Senin (10/9).

Dia mengungkapkan saat ini sumber daya yang dikelola oleh perseroan kurang lebih 7,3 miliar ton. Menurut dia, sesuai dengan kewajiban di Bursa Efek Indonesia pada Peraturan Bursa No.I-E Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, perseroan harus melaporkan apabila melakukan eksplorasi untuk menambah ataupun mencari cadangan baru.

Bukit Asam berencana mengembangkan eksplorasi tambang batu bara untuk meningkatkan kapasitas produksi, sehingga memenuhi target 50 juta ton per tahun. Untuk itu, perseroan melakukan pengeboran pada tiga titik eksplorasi. Target produksi 50 juta ton hingga 2016, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sebanyak 60 persen dan pasar luar negeri 40 persen.

Milawarma optimistis harga batubara akan menguat pada semester kedua tahun ini, menyusul adanya permintaan yang signifikan dari India, sehingga dapat menopang harga batu bara.

BUMN batu bara tersebut akan mengalihkan ekspor batu bara dari China ke India. Langkah ini dilakukan menyusul adanya permintaan yang cukup besar dari Negeri Taj Mahal. Kini, perseroan mengoptimalkan produksi dan penjualan batu baranya sesuai dengan kebutuhan pasar.

"Saat ini, penjualan batu bara ke lokal masih mayoritas 65 persen, sedangkan ekspor hanya 35 persen. Bahkan, penjualan batu bara persero sesuai kontrak saat ini mencapai 80 persen, dengan komposisi 60 persen dalam negeri dikuasai oleh PT PLN Persero dan 15 persen untuk ekspor ke Jepang, serta 15 persen tiga bulanan," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement