REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT PLN Persero dan PT Pelindo II Persero berencana membentuk perusahaan patungan penyedia tenaga listrik dengan modal dasar perusahaan sekitar Rp 600 miliar.
"Modal yang ditempatkan dan disetor dalam perusahaan tersebut sebesar Rp 150 miliar atau 25 persen dari modal dasar," kata Direktur Perencanaan dan Manajemen Resiko PLN, Murtaqi Syamsuddin, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (4/9).
Ia memaparkan, dalam perusahaan patungan ini PLN akan memiliki saham sebesar 45 persen, sedangkan Pelindo II 55 persen. Untuk mengelola perusahaan patungan itu, PLN dan Pelindo II sepakat membentuk dewan direksi, yang terdiri dari Direktur Utama, Direktur Keuangan dan SDM, serta Direktur Operasi dan Niaga.
PLN akan menunjuk anak perusahaannya, yakni PT Haleyora Power, untuk menggarap pembentukan perusahaan patungan tersebut. Diharapkan, Oktober mendatang perusahaan patungan sudah dapat beroperasi.
Direktur Utama PLN Nur Pamudji menambahkan, PLN dan Pelindo II bersepakat untuk menggabungkan sumber daya dan kemampuan masing-masing BUMN untuk membentuk suatu aliansi bisnis berupa perusahaan patungan.
"Ini langkah baru untuk membuat bisnis baru di lingkungan pelabuhan. Karena pasokan listrik di Jawa Bali semakin banyak dan semakin andal khususnya yang dibangkitkan PLTU, PLN harus menciptakan 'market-market' baru yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan," kata Nur.
Sementara itu, Direktur Utama Pelindo II, R.J. Lino, mengatakan dengan adanya usaha patungan ini, diharapkan biaya operasional akan bisa ditekan dan pendapatan perusahaan akan bertambah.