Senin 03 Sep 2012 20:37 WIB

Hambat Perlemahan Rupiah, Investasi Asing Perlu Digenjot

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Investasi (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Investasi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia dituntut meningkatkan Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi asing untuk mencegah penurunan nilai tukar rupiah terus menerus. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menuturkan perekonomian Indonesia masih menggiurkan dan berpotensi bagi investasi asing.

"Indonesia kuat sekali untuk menarik minat dari investor asing terus berinvestasi di Indonesia dan saya rasa itu akan merubah warna dari rupiah," ujar Gita saat ditemui, Senin (3/9).

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi berharap pelemahan nilai rupiah bisa membantu peningkatan nilai ekspor. Pelamahan itu, kata Bayu bisa berdampat terhadap ekspor jika terjadi selama sebulan hingga dua bulan.

"Tapi kita juga harus mewaspadai, kalau terkadi pelemahan terus-menerus itu bisa menjadi boomerang buat kita," ujar Bayu.

Bank Indonesia kata Bayu harus mencari keseimbangan agar kurs rupiah bisa berdampak baik untuk eskpor dan impor. Pasalnya, pelemahan rupiah meskipun secara teori berdampak pada peningkatan ekspor, namun harga barang-barang impor juga akan semakin tinggi. Saat ini, kurs rupiah mencapai 9585 per dolar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement