Senin 13 Aug 2012 21:33 WIB

Ciptakan Stabilitas Pangan, Bulog Gandeng PBNU

Rep: Agus Raharjo/ Red: Chairul Akhmad
 Beras yang disalurkan Bulog kepada masyarakat.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Beras yang disalurkan Bulog kepada masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah memberi peran lebih pada Perum Bulog untuk menjaga stabilitas pangan Indonesia ke depan. Komoditas yang menjadi prioritas untuk menjaga stabilitas pangan adalah beras, jagung, kedelai, gula dan daging sapi.

Perum Bulog yang mendapat tanggungjawab tersebut bergerak cepat. Bulog secara resmi menggandeng Ormas Islam Nahdatul Ulama untuk menciptakan stabilitas pangan tersebut.

Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso, bersama Ketua PBNU, KH Said Aqil Siradj menandatangani nota kerjasama tersebut di kantor pusat PBNU, Jakarta, Senin (13/8).

Usai menandatangani kerjasama stabilitas pangan, Sutarto mengatakan, kerjasama dengan PBNU menjadikan Bulog berhubungan dengan produsen dan konsumen pangan secara langsung.

Pasalnya, masyarakat produsen dan konsumen ada di golongan menengah ke bawah. Mereka adalah masyarakat yang menikmati langsung produk pangan nasional. Masyarakat itu sebagian besar ada dan dibina oleh NU.

"Kerjasama kita memang bukan dengan pengusaha, namun dengan produsen dan konsumennya langsung," ungkap Sutarto di kantor PBNU.

Sutarto menambahkan, dengan berhubungan langsung dengan masyarakat golongan menengah ke bawah lebih mudah menjaga stabilitas pangan. Sebab, masyarakat seperti itu biasanya yang mengalami kesulitan pangan.

Menggandeng NU, Bulog mempermudah jalur distribusi pangan pada masyarakat yang membutuhkan. Inilah jalur yang ingin diraih Bulog, yaitu mempermudah penyaluran pada masyarakat menengah ke bawah melalui NU.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement