Kamis 09 Aug 2012 23:25 WIB

Hatta: Nasionalisasi Perusahaan Asing Rendahkan Harga Diri

Hatta Rajasa
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan nasionalisasi perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia bukan penyelesaian masalah karena justru akan merendahkan harga diri bangsa di mata investor.

"Indonesia tidak akan melakukan nasionalisasi karena itu mencederai kontrak yang kita buat sendiri," kata Hatta Rajasa di Jakarta, Kamis.

Hatta mengatakan pemerintah harus melakukan langkah yang elegan dengan investor asing yang bermasalah.

"Kita tidak melakukan nasionalisasi tapi renegosiasi (perundingan ulang) dengan kontrak-kontrak baru yang menguntungkan kita," katanya.

Menurut dia, investor dari luar tidak bisa dipisahkan dengan laju pembangunan Indonesia begitu saja sehingga lebih terhormat jiak dilakukan renegosiasi dengan tidak mengurangi kepentingan-kepentingan nasional.

Sementara itu rapat koordinasi Blok Cepu pada Kamis ini membahas kebijaksanaan tindak lanjut pengoptimalan Blok Cepu agar lebih produktif.

"Aset minyak yang akan segera dikerjakan Pertamina itu kita minta agar dipercepat produksi gasnya," kata Menko Perekonomian.

Pemerintah menargetkan Blok Cepu dapat memproduksi minyak lebih dari 120 ribu barel per hari pada 2014.

Sementara itu Menteri Energi dan Su,ber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik mengatakan pengembangan infrastruktur minyak dan gas bumi di sejumlah lokasi dilakukan dengan pemanjangan pipa.

"Pipanisasi itu segera dibangun di jalur Cirebon-Semarang (230 km), Semarang-Gresik (250 km), dan 'Floating Storage Regasifkation Unit'(FRSU) di Semarang," kata Jero Wacik.

Dia menjelaskan pipa yang dibangun itu memiliki diameter yang selebar 28 inchi yang tentunya lebih lebar dari sebelumnya demi proyeksi kebutuhan untuk tahun 2020.

Upaya tersebut merupakan bagian dari pipanisasi sepanjang 700 km, yang nantinya akan menghubungkan semua sumber gas dengan sejumlah titik industri penting di seluruh Jawa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement