Kamis 26 Jul 2012 18:09 WIB

AirAsia Take Over Metro Batavia

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Dewi Mardiani
Salah satu pesawat AirAsia.
Foto: blogspot.com
Salah satu pesawat AirAsia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- AirAsia Berhad melalui anak perusahaannya, AirAsia Investment Ltd mengadakan perjanjian jual beli saham dengan mitranya, PT Fersindo Nusaperkasa guna mengakuisisi PT Metro Batavia. Akuisisi ini mencakup maskapai penerbangan Batavia Air dan pusat pelatihan aviasi, Aero Flyer Institute (Metro Batavia Group). Penandatanganan kesepakatan tersebut dilakukan di Jakarta, Kamis (26/7). 

CEO Group AirAsia Berhad, Tony Fernandes mengatakan akuisisi ini merupakan sarana untuk mempercepat rencana ekspansi maskapai penerbangan sipil di Indonesia. Menurut Tony, pasar penerbangan di Indonesia merupakan pasar penerbangan yang paling menarik di Asia.  "Penandatanganan kerja sama ini akan melengkapi AirAsia," kata Tony.

Tony menambahkan, pertumbuhan pariwisata di Indonesia turut menjadi alasan di balik akuisisi ini. Tony menjanjikan, pihaknya akan membantu Indonesia untuk berkembang lewat pencapaian di berbagai bidang. "Bersama kita kembangkan potensi tersebut. Itulah pentingnya membangun jaringan," kata Tony.

Tony menolak anggapan yang menyebut pihaknya berkeinginan untuk merebut pasar yang telah dimiliki oleh maskapai lain. Menurutnya, akuisisi ini justru akan membuat pasar penerbangan di tanah air semakin berkembang.

 

Pemilik Batavia Air, Yudiawan Tansari mengatakan, industri penerbangan di Indonesia saat ini menunjukkan perkembangan yang pesat.  Kenyataan tersebut berujung pada semakin ketatnya persaingan di industri penerbangan saat ini. "Batavia Air harus mengambil tindakan berupa aksi korporasi.  Akhirnya kami memilih untuk bekerja sama dengan Tony Fernandes," kata Yudiawan.

Presiden Direktur PT Fersindo Nusaperkasa, Dharmadi menjelaskan, merujuk pada peraturan kepemilikan maskapai penerbangan sipil di Indonesia, maka PT Fersindo Nusaperkasa akan menjadi pemegang saham mayoritas Metro Batavia Group dengan kepemilikan saham sebesar 51 persen. Sedangkan AirAsia Berhad akan memiliki 49 persen. Adapun nilai pertimbangan pembelian tercatat sebesar 80 juta dolar AS. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement