REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Perusahaan global terkemuka Nielsen mengemukakan bahwa pembelanja (shopper) Indonesia masih menginginkan promosi diskon dalam berbelanja, meskipun sebagian besar dari mereka berbelanja di toko yang sama.
"Hampir setengah dari shopper Indonesia urban aktif mencari promosi selama berbelanja," kata Nielsen dalam siaran persnya.
Menurut laporan Nielsen, sekitar 61 persen dari total responden selalu mencari promo diskon, diikuti hadiah langsung sebesar 21 persen, tambahan produk dengan harga khusus 15 persen, peluang mendapatkan poin belanja satu persen dan peluang mendapatkan hadiah kejutan sebesar satu persen.
Direktur Eksekutif Riset Konsumen, Nielsen Indonesia Karmelia Nurdjalim mengatakan, para shopper Indonesia tidak berpindah toko karena promosi, namun hampir setengahnya aktif mencari promosi di toko di mana mereka biasanya berbelanja.
"Dua per tiga "shopper" Indonesia memilih berbelanja di toko yang sama, meskipun terdapat tawaran diskon di toko lain, karena menganggap semua toko grosir sama," ujar Karmelia.
Oleh karena itu, produsen.manufaktur dan peritel perlu mengeksplorasi hal-hal yang lebih inovatif untuk meningkatkan ketertarikan dalam berbelanja.
Mengingat mayoritas shopper Indonesia sangat memerhatikan harga yang ditawarkan, maka peritel perlu mempertimbangkan inisiatif jangka panjang untuk membangun reputasi sebagai toko yang menawarkan harga murah.
Laporan Nielsen menemukan bahwa toko tradisional tetap menjadi format yang paling sering dikunjungi, sementara itu frekuensi kunjungan ke pasar basah dan penggunaan gerobak sayur semakin meningkat.
Kemudian, "shopper" Indonesia juga masih menggunakan pasar "basah" atau tradisional untuk kebutuhan sehari-hari, di mana pasar basah dipilih sebagai tempat dimana "shopper" paling sering berbelanja daging (80 persen), makanan laut (72 persen) serta buah dan sayur (57 persen).