REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Interkoneksi mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Mandiri dan Bank BCA mendatangkan pendapatan berbasis biaya (fee based income) hingga Rp 3 miliar dalam satu bulan. Pendapatan tersebut ditargetkan meningkat dua kali lipat di akhir tahun.
"Kerja sama dengan BCA bisa impact fee based income Rp 3 miliar. Itu buat Bank Mandiri saja," ujar Senior Vice President Electronic Banking Bank Mandiri, Rico Usthavia Frans, Rabu (18/7).
Pendapatan berbasis biaya ditargetkan meningkat hingga Rp 6 miliar di akhir tahun. Nilai pendapatan dari setiap transaksi, kata Rico bisa mencapai Rp 5.000. Interkoneksi ATM tersebut ditargekan bisa menaikkan pertumbuhan fee based income yang setiap tahun tumbuh di kisaran 28-30 persen.
Transaksi elektronik dari ATM, internet, dan mobile banking di Bank Mandiri telah menghasilkan fee based income hingga Rp 450 miliar hingga Mei 2012. ATM Mandiri dan BCA mulai terkoneksi sejak Januari 2012.
Interkoneksi tersebut merupakan tindaklanjut dari kesepakatan antara Bank Mandiri dan PT Rintis Sejahtera, pengelola jaringan ATM Prima pada Oktober 2011. Dengan kerjasama ini, nasabah Bank Mandiri dapat bertransaksi melalui 31.700 ATM jaringan Prima.
Jumlah ATM tersebut termasuk 8.836 ATM BCA yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Sebaliknya, nasabah BCA dan bank peserta jaringan Prima dapat bertransaksi di 8.993 ATM Mandiri.