REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Regulasi dan gangguan keamanan di tanah air berdampak pada iklim investasi di Indonesia. Keduanya menjadi keluhan investor asing di Indonesia.
Ketua Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI), Hendra Lesmana mengatakan sekarang ini Indonesia sedang banjir investor asing di Indonesia.
“Tetapi, bagaimana regulasi di Indonesia? Dengan peristiwa demo juga membawa dampak yang kurang baik,” katanya usai pertemuan dengan Wakil Presiden, Boedino, Selasa(3/7). Ia mengatakan investasi yang sedang berdatangan ke tanah air banyak dari kawasan Asia utamanya Jepang,Korea, Cina dan beberapa dari Eropa.
Mereka datang ke tanah air karena telah dijanjikan iklim investasi yang baik. Tetapi, tak sedikit dari mereka yang sempat kecewa karena ketika datang tidak mendapatkan hal seperti yang dijanjikan. Misalnya, tanah untuk kawasan industri yang hanya dipatok 400 hektar.
Angka tersebut dinilai terlalu kecil untuk membangun pabrik atau kawasan industri. “Mereka jadi bertanya, kemarin kami diundang, tapi sampai ke sini kok gak ada lokasi (industri),”katanya.
Tak hanya itu,menurutnya, untuk kawasan industri seharusnya mendapatkan perlindungan dariaparat penegak hukum.
“Kami sebagai pengelola kawasan industri, setiap hari ditanya; jalan tol ditutup, angkutan yang siap ekpor terganggu. Bagaimana kita janjinya?” katanya.
Persoalan regulasi pun menjadi kendala. Sebab, tak jarang pengurusan masalah perizinan seharusnya bisa lebih cepat. Ia pun mengharapkan adanya pengelolaan tersendiri untuk kawasan industri.