REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Cina dan India merupakan negara pengonsumsi setengah dari total produksi batu bara dunia. Sebanyak 80 persen listrik di Cina dan 70 persen listrik di India dihidupi oleh pembangkit listrik bertenaga batu bara.
Presiden Direktur PT Reswara Minergi Hartama (Reswara) sebagai salah satu produsen batu bara nasional, Harry Asmar, mengatakan, kebutuhan listrik di Asia meningkat signifikan sepuluh tahun terakhir. Ini mengikuti pertumbuhan jumlah populasi dan tingkat kesejahteraan penduduk. “Batu bara menjadi bahan bakar utama pembangkit listrik di Cina dan India,” katanya di Jakarta, Jumat (8/6).
Memenuhi permintaan batu bara untuk ekspor yang semakin tinggi, serta mengamankan pasokan domestik, Reswara terus melakukan eksplorasi cadangan batu bara nasional. Seperti yang Reswara lakukan di Aceh sepanjang Mei ini. Eksplorasi satu bulan tersebut menghabiskan dana mencapai Rp 403,30 juta.
Pembangunan infrastruktur untuk eksploitasi batu bara di Aceh, kata Harry, dapat meningkatkan produksi batu bara perusahaan dari tahun ke tahun. Reswara akan menjadi salah satu pemasok batu bara berkalori rendah yang banyak diminati eksportir Asia.