Rabu 30 May 2012 13:17 WIB

Indonesia Ambisi Produsen Rotan No.1 Dunia

Perajin Rotan
Foto: Antara
Perajin Rotan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Pemerintah menargetkan Indonesia tidak hanya menjadi produsen bahan baku terbesar rotan, tetapi juga menjadi produsen produk jadi rotan utama dunia. "Pemerintah terus mendorong proses penambahan nilai bahan baku rotan dalam negeri agar masyarakat merasakan manfaat yang lebih besar, dan menjadikan Indonesia sebagai satu-satunya produsen produk jadi/furnitur rotan di dunia," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (29/5).

Menurut Gita proses penambahan nilai (hilirisasi) akan menguntungkan terutama dari sisi peningkatan daya saing produk dalam negeri, menambah lapangan tenaga kerja, hingga menaikkan nilai ekspor nasional dan penerimaan devisa negara. "Kebijakan penutupan ekspor bahan baku rotan ternyata telah memberikan hasil nyata yang positif bagi perekonomian Indonesia," ujarnya.

Saat ini Indonesia merupakan penghasil bahan baku rotan terbesar di dunia, yaitu sebesar 85 persen. Berdasarkan Laporan Surveyor (LS), nilai ekspor produk rotan periode 1 Januari - 25 Mei 2012 telah mencapai 92,30 juta dolar AS, terdiri atas ekspor produk rotan furnitur 69,72 juta dolar AS dan anyaman senilai 22,59 juta dolar AS.

Gita menjelaskan, berbagai upaya telah dan akan ditempuh pemerintah agar Indonesia menjadi pemain nomor satu rotan dunia. Salah satunya yakni memastikan ketersediaan bahan baku rotan bagi industri produk jadi rotan di dalam negeri.

Pemerintah, imbuh Gita juga mendorong penyerapan bahan baku rotan secara optimal oleh industri-industri tersebut dengan cara membangun sentra-sentra industri pengolahan di wilayah sekitar penghasil bahan baku rotan. Langkah itu diikuti keharusan mengembangkan desain produk rotan agar berdaya saing, serta menjaga kelestarian lingkungan agar industri rotan nasional dapat berjalan secara berkesinambungan.

Untuk itu tambah Gita, diimbau agar para pengusaha rotan tidak hanya mengandalkan pasar ekspor, melainkan juga harus memanfaatkan pasar domestik yang sangat potensial. Membantu mewujdkan itu, pemerintah, kata Gita, telah menginstruksikan seluruh instansi pemerintah, sekolah-sekolah dasar, dan perusahaan-perusahaan untuk menggunakan furnitur dari rotan.

"Untuk membentuk harga yang baik bagi para petani rotan, pemerintah menjajaki kemungkinan pengembangan sistem resi gudang bagi produk rotan di sekitar wilayah penghasil bahan baku rotan," kata Gita.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement