REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekspor tahun depan sebesar 11,7-12,1 persen. Target ini dianggap cukup wajar, padahal pemerintah pesimistis ekspor tahun ini bisa mencapai target.
Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurti, menyatakan usaha pemerintah untuk meningkatkan ekspor tahun ini cukup berat seiring terjadinya krisis ekonomi dunia. "Tahun ini yang sebenarnya paling berat. Ini pun kita sudah mengoreksi target dari 26 persen di 2011 sekarang hanya 12 persen," katanya, Ahad (20/5).
Oleh karena itu pemerintah cukup senang, bila pencapaian ekspor bisa sama seperti tahun lalu saja. "Segitu saja sudah bagus. Tapi kita punya beberapa langkah tahun ini untuk mendorong ekspor. Mudah-mudahan bisa tetap tumbuh," katanya.
Di 2013 pemerintah cukup optimistis, karena hampir semua analis dan lembaga internasional memprediksi ekonomi global akan tetap baik. "Turunnya ekonomi global titik terendahnya kemungkinan ada di semester 1 2012, semester 2 akan mulai naik lagi," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Bayu, diperkirakan akan terjadi momentum ekonomi dunia yang baik pada 2013. Di sisi lain, impor lebih banyak bahan baku, penolong, dan modal. Dengan demikian kapasitas produksi diharapkan akan lebih baik. "Bisa mendapatkan swing-nya di semester kedua dan awal 2013 bisa naik," katanya.