Jumat 27 Apr 2012 20:41 WIB

Indonesia kok masih 'Kalah' Berkompetisi?

Rep: Satya Festiani/ Red: Yeyen Rostiyani
Tuntutan masyarakat akan barang otomatis membuat Jepang menciptakan mesin mandi untuk manusia. Agak mirip mesin cuci pakaian ya? (ilustration)
Foto: Avant
Tuntutan masyarakat akan barang otomatis membuat Jepang menciptakan mesin mandi untuk manusia. Agak mirip mesin cuci pakaian ya? (ilustration)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kaya sumber daya alam ternyata tak menjamin Indonesia piawai berkompetisi di pasar global. Dalam Indeks Kompetisi Global, Indonesia menduduki peringkat ke-44 dari 139 negara.

Kenyataannya, negara-negara yang tidak mempunyai sumber daya alam dan memiliki sedikit populasi menduduki peringkat lebih tinggi dari Indonesia. Daya saing negara-negara maju tersebut juga didorong oleh permintaan masyarakatnya yang mutakhir. 

Hal ini diungkap Direktur Eksekutif General Electric untuk Indonesia, Handry Satriago, Kamis malam, dalam acara ‘Indonesian Economy Outlook 2012’. Acara yang diadakan oleh Kementerian Luar Negeri ini dihadiri para diplomat muda Indonesia dan asing seperti Cile, Vietnam, Afrika Selatan, dan Rusia.

GE adalah perusahaan konglomerasi multinasional asal Amerika Serikat. Perusahaan ini begerak di empat segmen, yaitu energi, teknologi infrastruktur, jasa keuangan, dan industri konsumer.

Satriago mencontohkan Jepang, yang masyarakatnya menyukai segala sesuatu yang otomatis. Perusahaannya pun mencoba untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Sementara masyarakat Indonesia yang konsumtif ternyata tidak diimbangi dengan permintaan yang mutakhir sehingga produksi tidak dapat meningkat.

Satriago menyebutkan empat tren yang terjadi dalam globalisasi. Yaitu migrasi antarnegara, pergantian penguasa ekonomi, penyatuan perbedaan, dan lebih banyak kepemimpinan. Untuk poin terakhir, Indonesia masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencapainya. 

“Masyarakat di daerah pinggiran masih banyak yang belum mendapat pendidikan,” ujar dia. Waduh… 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement