Jumat 27 Apr 2012 11:14 WIB

Bank Mandiri Incar Perluasan Pasar di Cina

Rep: Elba Damhuri/ Red: Dewi Mardiani
Bank Mandiri
Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Setelah resmi membuka cabang penuh di Shanghai, Bank Mandiri (BMRI) berencana memperluas pasar dengan membuka cabang di kota-kota lain di Cina. Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini, mengatakan, sukses di Shanghai akan membuka kesempatan Bank Mandiri untuk memasuki kota-kota besar lain seperti Beijing dan Shenzen.

Zulkifli menjelaskan, perdagangan dan kerja sama ekonomi Indonesia-Cina terus meningkat setiap tahunnya. Dari data Departemen Perdagangan Indonesia, total transaksi perdagangan Indonesia-Cina pada 2007 sebesar 18,2 miliar dolar AS. Nilai tersebut telah meningkat menjadi 49,15 miliar dolar AS pada akhir 2011, dengan kontributor terbesar sektor nonmigas.

Dengan demikian, kata dia, transaksi perdagangan antara Indonesia dan Cina tumbuh rata-rata 28,42 persen per tahun dalam empat tahun terakhir. Ke depan, relasi ekonomi kedua negara diperkirakan akan terus menguat seiring semakin strategisnya peran kedua negara di sektor perdagangan global.

"Dan ini menjadikan Cina sebagai partner dagang terbesar Indonesia saat ini," kata Zulkifli dalam jumpa pers di Hotel Shangrila, Shanghai, Cina, Jumat (27/4). Meski dibatasi hanya bisa bertransaksi dengan mata uang asing, kecuali Renminbi, Zulkifli mengaku optimistis mampu membukukan keuntungan secara dua tahun berturut-turut dalam periode tiga tahun operasional. Karena itu, jelas dia, peluang Bank Mandiri untuk membuka cabang di kota-kota lainnya di Cina bisa terwujud.

Perluasan pasar itu dilakukan Bank Mandiri dengan akan membuka membuka cabang-cabang di kota-kota lain, di beberapa negara ke depannya. Beberapa negara yang dibidik antara lain di Asia Tenggara dan Asia lainnya.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah mengatakan, pembukaan cabang Bank Mandiri di Cina ini menjadi tonggak penting bagi kerja sama keuangan kedua negara. Hal ini, terutama antara BI dan Bank Sentral Cina, China Banking Regulatory Commission (CBRC). Selama ini, papar Halim, BI dan CBRC telah menjalin kerja sama erat dalam pengawasan operasi perbankan.

Halim menegaskan, kehadiran Bank Mandiri secara penuh di Cina akan mengangkat nilai dan volume perdagangan kedua negara. Selain itu, juga akan memperbaiki kualitas dan kuantitas kerja sama finansial lainnya antara Indonesia dan Cina. Karena itu, BI, kata Halim, mendukung penuh gerak Bank Mandiri yang ingin terus memperluas pasarnya di Cina dan negara-negara lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement