REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tiga perempat kaum miskin dunia hidup dengan kurang dari dua dolar AS per hari. Mereka tidak memiliki rekening bank.
Bank Dunia mengatakan hal tersebut dalam sebuah laporan pada Kamis. Kurangnya akses bank berawal bukan hanya dari kemiskinan itu sendiri. Tetapi, mereka tidak memiliki akses bank juga karena masalah biaya, jarak perjalanan, dan dokumen untuk memiliki rekening bank.
"Mereka yang tidak memiliki akses ke perbankan formal sering harus bergantung pada pemberi pinjaman uang yang sering mengenakan biaya tinggi. Hal tersebut membuat mereka sulit untuk memulai usaha sendiri atau mengasuransikan diri terhadap kejadian tak terduga," kata Presiden Bank Dunia, Robert Zoellick.
Zoellick menekankan bahwa akses masyarakat miskin ke bank-bank dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesempatan. Memanfaatkan kekuatan jasa keuangan dapat benar-benar membantu orang untuk membayar biaya sekolah, menabung untuk rumah, atau memulai bisnis kecil.
Temuan itu berdasarkan survei terhadap 150.000 orang di 148 negara yang dilakukan oleh pollster (pengumpul suara/jajak pendapat) Gallup. Informasi ini dikumpulkan untuk database inklusi keuangan yang dibangun oleh Bank Dunia dengan hibah 10-tahun dari Bill & Melinda Gates Foundation.